Terinspirasi dari lagu Rentrer en
Soi dengan judul yang sama, SHINWA yang bisa berarti Legenda, Tuhan, Jiwa, dan
Pikiran.
SHINWA
Kau akan tahu arti
kesepian jika kau tak berteman dengannya.
-Lycoris-
Suara yang terdengar seperti
sebuah nyanyian itu menggema begitu saja, merdu. Ditambah dengan alunan dari
tuts-tuts piano yang memang sengaja ia mainkan, damai. Perpaduan yang sangat
harmonis, itu pasti yang akan orang-orang diluar sana lontarkan ‘jika’ saja
mereka bisa mendengarnya. Benar, jika. Karena tak pernah ada yang bisa
mendengarnya memainkan grand piano berwarna hitam di ruangan yang kata orang
hampir sebesar lapangan basket itu. Apalagi jika orang-orang diluar sana bisa
mendengarkan suara soprannya, pasti mereka akan memberikan standing applaus
atau bahkan mereka hanya akan terdiam karena telah terbius.
Namun, tak ada yang pernah bisa
mendengarnya, hanya kesepian teman satu-satunya miliknya. Memang ia sengaja
mengasingkan diri diruangan itu, atau mungkin ia sedang ‘disimpan’ oleh seseorang
lainnya, dan bisa saja ia memang tak pernah ‘dianggap’ oleh dunia.
Ia tak pernah mempedulikan
semuanya, bahkan dirinya sendiri. Yang ia tahu ia hanya sedang memainkan melodi
yang ‘dulu’ sering ia mainkan berdua. Iya, dulu. Jauh sebelum ia tenggelam
dalam sepinya dunianya sendiri. Hanya bernyanyi dan memainkan alat musik yang
kata sebagian orang bisa membawamu ke surga. Terdengar konyol memang, tapi ia
tak peduli karena yang ia butuhkan adalah ia tetap ‘terikat’ dan ‘terhubung’.
“Mainkan saja pianomu ini dan bernyanyilah, maka dengan itu aku akan
berada disisimu”
Kata-kata itu yang ia yakini.
Dan kata-kata itu juga yang membuatnya
semakin jauh tenggelam.
“Kau bodoh, seharusnya seperti ini, lihat aku baik-baik makanya, huuh.”
Jika saja ia melihatnya sekarang,
ia takkan lagi mengatainya bodoh, mungkin ia malah akan bangga.
Jika, jika, dan jika. Hanya
sebuah harapan kosong yang ia tahu tak mungkin pernah ia wujudkan.
“Hei bodoh, kau lihat. Sebentar lagi aku akan lulus dan itu berarti 6
bulan kemudian kau akan menyusulku.”
Menyusulmu ? jika aku bisa aku
pasti menyusulmu setalah aku tahu kau benar-benar pergi, runtuknya dalam hati.
Terus saja ia memainkan pianonya,
namun kini suaranya telah menghilang. Bukan karena ia sudah tak sanggup lagi
melainkan hatinya yang menginginkan untuk berhenti.
Tunggu dulu, apa ? hati ? sejak
kapan ia memiliki hati ? Bukankah hatinya telah mati seiring waktu yang
berjalan dengan kejamnya itu. Kalau bukan hati lantas apa ? Ia tak menemukan
jawabannya. Bodoh. Ia merindukan seseorang itu memanggilnya bodoh.
“Ne, berjanjilah padaku setalah kita berpisah nanti kau jangan sampai
melupakanku yang dengan susah payah mengajarimu piano ini.”
Bodoh. Mana mungkin aku
melupakanmu ! Bukankah kau yang membuatku seperti ini, dan efeknya aku tak
pernah ingin melewatkan setiap detik nafasku untuk memainkan piano dan
menyanyikan lagu ini, lagu kita berdua.
Berkali-kali ia meruntuki dirinya
sendiri.
Ditengoknya jendela kaca bening
di sampingnya, jemarinya masih dengan incah menari diatas tuts piano.
Kelopak merah muda itu telah
terbang dengan bebasnya, diajak berdansa dengan angin lembut musim semi. Indah,
itu yang dikatakan orang-orang di luar sana, tapi ia bukan salah satu diantara
orang-orang yang mengatakan kelopak mungil itu indah. Karena menurutnya hal itu
tak ubahnya gerbang menuju kesunyiannya.
Karena sakura yang gugur itu yang
membuatnya mengalami hal seperti ini.
Konna ni mo soba ni iru no ni
anata ni tadoritsukenai
(I’m so close to you, and yet I can’t reach you)
Kisetsu wa meguri hana wo sakaseru
Kono omoi wa doko ni mukaeba ii no ?
(The seasons come and the flowers bloom, Where should my feelings head
towards ?)
Haruka mukashi no uruwashiki rakuen no hate
Muryokuna genjitsu hakanaki shinjitsu
(Once upon a time not long ago in the lovely garden, was a helpless
reality and a transient truth)
Kanjou wa kiete yuku utsurona hibi ni
Semete soba ni itte yoshikute
(In the blank days where emotions disappeared, I just wanted you to be
by my side at least)
Anata dake wa wakattekureru darou ka
Kokoro wa kowaresou dakara
(I thought you’d be the one to understand, My heart is about to break)
Nandomo kono te de dakiyosetai no ni
Doushite doushite hanarete shimau no ?
(I just want to hold you in my arms over and over, So why, why do you
want to leave me ?)
Kindan no kajitsu kuchi ni shiteina kereba
Chigatta mirai ga tashika ni koko ni
(The forbidden fruit If I had not eaten it, Would there have been
different future for us ?)
Doredake gamansureba ii no ka ?
Doredake kurushimeba ii no ka ?
Doredake kodoku ni shizumeba ii no ka ?
Doredake namidarureba ii ?
(How much more do I have to bear ?
How much more do I have to suffer ?
How much more do I have to sink in solitude ?
How mush more do I have to shed tears ? )
Hatenai oozora kegare wo shirazu
Yasashiku yasashiku furisosoiteiru
(The limitless sky knows no shame, It just pours down so nice and sweet,
When I close my eyes, I see the bright colors of when I was young)
Konna ni mo soba ni iru no ni
Anata ni tadoritsukurenai
(I’m so close to you, and yet I can’t reach you)
Kisetsu wa meguri hana wo sakaseru
Kono omoi wa doko ni mukaeba ii no ?
(The seasons come and the flowers bloom, Where should my feelings head
towards ?)
Togireta kokoro wa koeta wo sagashi
Itsushika namida ga afuretekuru
(The broken heart looks for the answer, And my eyes just fill up with
tears)
Nandomo nandomo dakishimetai no ni
Doushite doushite hanarete shimau no ?
(I just want to hold you in my arms over and over, So why, why do you
want to leave me ?)
Ia benyanyi, namun itu adalah
nyanyian terakhirnya. Itu adalah nada terakhirnya. Ia telah damai sekarang,
menyusul orang yang telah membuatnya hampir gila dalam penantian panjang. Dan
sampai di detik ia hidup pun tak ada yang pernah mendengar ia bernyanyi dan
memainkan harmoni indah itu.
-----------OWARI---------
dan yang jelas Lycoris tau ini BUKAN fanfic, entah ini jadinya seperti apa
karena memang ide melintas begitu saja ketika dengerin Shinwa
eh ya pasti bingung tokoh, alur, dll
Lycoris pun bingung *lah
Karena waktu dengerin Shinwa (new version/yg ada di album Visualy[zm] Cure Century] Satsuki menyanyi hanya diiringi piano dan biola pada awal-awal lagu, nah jadi deh bayangin makanya jadi deh ini cerita LoL
Tidak ada komentar:
Posting Komentar